Rabu, 04 Mei 2011

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN (KD 3)

Disusun oleh ::

Ulfatul Khasanah 907422409350

Rystahati Kusumawardani 907422410975

Kompetensi Dasar : Menyusun Laporan Keuangan

Indikator :

· - Data yang dipergunakan untuk menyusun laporan keuangan teridentifikasi

· - Laporan laba-rugi, neraca, laporan saldo laba, dan laporan tambahan lain yang diperlukan perusahaan tersajikan

Rangkuman Materi

1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.

· Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa

Langkah untuk menyusun laporan laba rugi perusahaan jasa adalah sebagai betikut:

1. Menuliskan pendapatan usaha

2. Menuliskan beban usaha

3. Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi usaha.

4. Menuliskan pendapatan di luar usaha

5. Menuliskan beban di luar usaha

6. Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jika sebaliknya maka selisihnya disebut rugi di luar usaha.

7. Menghitung laba (rugi) usaha dengan laba (rugi) di luar usaha, hasilnya disebut laba (rugi) bersih sebelum pajak.

8. Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.

· Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Aktivitas perusahaan dagang :

1. perusahaan dagang adalah perusahaan yang memiliki aktivitas membeli* barang untuk dijual** kembali

2. perusahaan dagang umumnya memiliki persediaan barang

3. perlu menghitung harga pokok penjualan

* dari aktivitas membeli barang tersebut akan menimbulkan rekening baru jika dibandingkan dengan perusahaan jasa , antara lain :

1. Pembelian

2. Ongkos Angkut Pembelian

3. Retur Pembelian

4. Potongan Pembelian

5. Sediaan Barang Dagangan

6. Kos Barang Terjual (Harga Pokok Penjualan)

** dari aktivitas menjual barang dagangan juga menimbulkan rekening baru , antara lain :

1. Penjualan

2. Retur Penjualan

3. Potongan Penjualan

Untuk Menghitung laba rugi perusahaan dagang adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.

HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)

1. Pengertian Harga Pokok Penjualan.

Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.


Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.

2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.

Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-

3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.

4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian

Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir

Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.


2. Laporan Perubahan Modal.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.

3. Neraca.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.

Evaluasi dan materi secara lengkap dapat diunduh di:

Download Menyusun Laporan Keuangan from Indowebster.com

NERACA LAJUR (WORK SHEET) (KD 2)

Disusun oleh ::

Ulfatul Khasanah 907422409350

Rystahati Kusumawardani 907422410975

Neraca lajur merupakan suatu kertas kerja yang dipergunakan sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan. Namun neraca lajur tidak dapat menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan keuangan, melainkan semata-mata merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan. Tujuan pembuatan neraca lajur:

1. untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan

2. untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal

3. untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.

Adapun kolom-kolom neraca lajur terdiri atas:

1) No. Akun

2) Neraca saldo

3) Penyesuaian

4) Neraca saldo disesuaikan

5) Laba / rugi

6) Neraca.

Proses penyusunan neraca lajur:

1. Masukkan saldo-saldo rekening buku besar kedalam kolom neraca saldo pada formulir neraca lajur. Dalam praktik, nama rekening dan saldo rekening per-31 Desember dapat disalin langsung dari buku besar.

2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian kedalam kolom kolom “penyesuaian”. Setelah semua penyesuaian dimasukkan, angka-angka yang tercantum pada kedua kolom dijumlahkan dan jumlahnya harus sama. Apabila hasil penjumlahan tidak sama berarti terjadi kesalahan.

3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Tiap-tiap saldo rekening yang tercantum dalam kolom neraca saldo digabungkan dengan angka-angka yang tercantum dalam kolom penyesuaian dan hasilnya dicantumkan dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan.

4. Memindahkan jumlah-jumlah didalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom laba/rugi atau kolom neraca. Saldo rekening aktiva, utang, modal dan prive dipindahkan ke dalam kolom neraca, sedangkan saldo rekening biaya-biaya dan pendapatan dipindahkan ke kolom laba/rugi.

5. Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca, memasukkan angka “laba bersih” atau “rugi bersih” sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom di atas dan menjumlahkan kolom-kolom tersebut. Laba atau rugi bersih untuk suatu periode ditentukan dengan cara menghitung selisih antara jumlah sisi debet dan jumlah sisi kredit pada kolom laba/rugi. Apabila selisih bersaldo debet berarti menunjukkan laba bersih, dan sebaliknya. Kemudian pindahkan saldo tersebut pada baris yang sama di sisi kredit pada kolom neraca dengan nama rekening laba bersih. Jika proses dilakukan dengan benar, maka jumlah kedua sisi dari kolom laba/rugi dan neraca akan seimbang.


Dari ke lima macam masing-masing mempunyai 2 kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit. Seseorang apabila mengerjakan neraca lajur maka secara langsung mereka dapat membaca dan menggambarkan tentang gambaran posisi keuangan secara keseluruhan dari suatu perusahaan. Gambaran data keuangan tersebut mencakup keseluruhan aktivitas perusahaan sejak dimulai dari harta, utang, ekuitas pendapatan dan beban atau biaya. Hal tersebut akan memberikan satu cara atau langkah mudah di dalam menyusun laporan keuangan.

· Neraca saldo (trial balance)

Kolom pertama di dalam neraca lajur yaitu neraca saldo yang terdiri dari kolom debet dan kolom kredit. Data keuangan dalam neraca saldo diambil dari saldo akun-akun buku besar dari keseluruhan aktivitas perusahaan sejak dimulai dari harta, utang, ekuitas pendapatan dan beban atau biaya. Data yang benar dari saldo akun-akun buku besar yaitu harus menunjukkan sebagai berikut:

a. - Harta mempunyai saldo debet.

b. - Kewajiban mempunyai saldo kredit.

c. - Ekuitas mempunyai saldo kredit.

d. - Pendapatan mempunyai saldo kredit.

e. - Beban mempunyai saldo debet.

Jumlah sisi debet dan sisi kredit di neraca saldo harus menunjukkan jumlah yang sama. Keseimbangan ini menunjukkan bahwa penjumlahan sisi debet dan sisi kredit telah dilakukan dengan benar. Kemudian jika jumlahnya tidak sama maka salah, dan jika jumlahnya sama maka dianggap benar, meskipun demikian belum merupakan evaluasi secara keseluruhan, bisa saja terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak mempengaruhi terhadap keseimbangan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keseimbangan dalam jumlah yaitu:

· a. salah mencatat pada akun buku besar baik sisi debet maupun sisi kredit

· b. lupa tidak mencatat transaksi tersebut

· c. terjadi pencatatan pengulangan pada akun buku besar yang sama

d

Penyusunan Laporan Keuangan dari Neraca Lajur

Dengan telah diselesaikannya neraca lajur, maka penyusunan laporan-laporan akan menjadi lebih mudah karena semua informasi yang diperlukan untuk menyusun neraca dan laporan laba/rugi telah tersedia. Laporan laba/rugi disusun dengan mengambil data yang tercantum dalam kolom-kolom laba-rugi, sedangkan neraca disusun dengan mengambil data-data yang tercantum dalam kolom neraca di neraca lajur.

Evaluasi dan materi secara lengkap dapat diunduh di:

Download NERACA LAJUR (WORK SHEET) from Indowebster.com

MENYELESAIKAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA DAN DAGANG (KD 1)

Disusun oleh ::

Ulfatul Khasanah 907422409350

Rystahati Kusumawardani 907422410975

Kompetensi Dasar : Menyiapkan proses penyusunan laporan keuangan

Indikator :

· - Peralatan yang dibutuhkan untuk penyusunan laporan keuangan tersedia

· - Daftar saldo akun dalam buku besar tersedia

· - Kertas kerja penyusunan laporan keuangan tersedia

· - Dokumen jurnal penyesuaian tersedia

· - Buku jurnal, buku besar dan buku pembantu yang akan dipergunakan dalam proses penyesuaian tersedia

Rangkuman Materi

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan.

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen. Adapun tujuan dari laporan keuangan antara lain:

  • Memberikan satu bahasa yang dimengerti oleh semua pihak;
  • Menunjukkan logika dari hubungan timbale balik antara laporan-laporan keuangan;
  • Memperkenalkan beberapa prinsip keuangan yang pertama, dan;
  • Menetapkan pentingnya arus kas yang akan datangsebagai fondasi untuk mengukur nilai sekarang (present value) dan nilai yang akan datang (future value) suatu organisasi.

Laporan-laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan dan konvensi-konvensi akuntansi.

Laporan keuangan terdiri dari .

  1. Neraca awal tahun memberikan gambaran tentang perusahaan pada permulaan tahun pajaknya; ditambah neraca akhir tahun yang memberikan gambaran tentang harta dan hutang akhir.
  2. Perhitungan rugi laba menunjukkan arus pendapatan dan beban atau biaya selama interval antara neraca awal dan akhir periode.
  3. Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.
  4. Laporan ahkir arus kas merinci sumber-sumber perugsahaan arus kas dan ekuivalen kas selama interval waktu yang sama dengan perhitungan rugi laba.

1. Neraca

Di dalam Akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan yang dalam bahasa inggris balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari Laporan Keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

Aset = kewajiban + ekuitas

Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu. unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.


2. Laporan Rugi Laba


· Perusahaan Jasa

Laporan rugi laba adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun . Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
A. Single Step/Langsung.

Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.

B. Multiple Step (Bertahap)

Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.

· Perusahaan Dagang

Dalam perusahaan dagang, laporan laba rugi juga menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Perbedaannya dengan perusahaan jasa adalah Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.


3. Laporan Laba ditahan

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.


4. Laporan Arus Kas

Sebuah perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti bahwa jumlah kas yang dilaporkan pada neracanya juga akan tinggi. Memang posisi kas perusahaan yang dilaporkan pada neraca akan dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk hal-hal berikut:

  • Arus kas.Jika hal-hal lain dianggap konstan, arus kas positif akan mengarah pada lebih banyak kas di dalam bank.
  • Perubahan dalam modal kerja. Modal kerja bersih, didefinisikan sebagai aktiva lancar minus kewajiban lancar.
  • Aktiva tetap. Jika sebuah perusahaan berinvestasi pada aktiva tetap, hal ini akan mengurangi posisi kasnya. Di sisi lain, penjualan dari aktiva tetap akan meningkatkan kas.
  • Transaksi sekuritas dan pembayaran dividen. Jika perusahan menerbitkan saham obligasi selama tahun berjalan, dana yang dikumpulkan akan meningkatkan posisi kasnya.
Power point dan evaluasi ddapat di unduh di:

Selasa, 03 Mei 2011

Tentang Gelas Tampung


Kenapa gelas ...

Kenapa tampung ...

Kenapa 'Gelas Tampung' ...

Karena gelas adalah salah satu wadah.

Karena tampung adalah suatu aktivitas.

Karena 'Gelas Tampung' adalah wadah untuk suatu aktivitas.


Salah satu dosenku pernah bercerita tentang ilmu, beliau mengibaratkan ilmu adalah tetesan air hujan. Ketika kita belajar itu adalah saat dimana kita berusaha menampung tetesan air hujan itu, "dengan apa kalian akan menampung???" beliau bertanya seperti itu. Dan pilihanku jatuh pada 'gelas'.

Kenapa bukan piring??? piring mungkin memiliki permukaan yang lebar dan air hujan akan mudah masuk ke dalamnya. Tapi piring tak memiliki kedalaman yang cukup untuk menampung air hujan dalam jumlah banyak. Ketika aku memilih piring aku akan mengandalkan permukaannya saja untuk menampung, lalu aku bisa bersantai-santai. Namun ketika aku akan bergerak aku harus menjaga agar piring itu tetap datar agar isinya tidak tumpah. Merepotkan.

Lalu kenapa tidak memilih ember??? bukankah ember memiliki permukaan yang cukup lebar dan kedalaman yang cukup-bahkan lebih untuk menampung banyak air hujan. Itu benar sekali, tapi ember terlalu besar buatku. Terlalu berat untuk mengangkat seember penuh air hujan dan membawanya kemana-mana. 'Kalo begitu jangan mengisinya sampai penuh, cukup tiga perempat saja', solusi yang tampaknya cerdas akan tetapi aku tidak suka sesuatu yang sia-sia, seperti membiarkan seperempat ember itu kosong. Saat membawa akan banyak isi yang terpercik keluar, sayang sekali.

Karena itu aku memilih gelas. Gelas memiliki permukaan yang tidak terlalu lebar, membuatku harus siaga dan cermat memilih dibagian mana tetesan air hujan yang tepat. Aku harus memilih karena tetesan yang terlalu pelan akan membuat gelas itu lama terisi, dan tetesan yang terlalu kuat justru akan membuat sebagian isi terpercik keluar. Saat aku telah mengisi penuh, aku bisa membawanya kemana pun dengan mudah tanpa takut tumpah. Ketika aku bertemu dengan kawan yang juga memiliki gelas aku bisa mengajaknya untuk membangun sebuah menara yang indah, dengan tetap menampung air hujan pastinya. Gelas Tampung.